JAM IBADAH :
Ibadah I : Minggu, pk. 08.00 - 09.10
Ibadah II : Minggu, pk. 11.00 - 12.00
Ibadah III : Minggu, pk. 16.00 - 18.00
Nama AGAPE muncul di hati pemimpinnya Pdt.Daniel Setiawan pada tahun 2000 dan pada tahun 2001 Sekolah Minggu yang kita kenal selama ini berubah menjadi GEREJA ANAK AGAPE. Mengapa GEREJA ANAK? Istilah ini menjadi kontroversi tetapi kita mempunyai visi dan misi yang jelas bukan sekedar ikut-ikutan, karena Gereja ini sejak awal sangat konsen pada pelayanan kepada anak-anak. Sebagai contoh yang nyata gereja yang dirintis oleh GSJA Bandengan selalu dimulai dengan Sekolah Minggu, saat ini gereja-gereja tersebut telah menjadi GSJA induk yang besar serta mempunyai juga banyak cabang-cabang Sekolah Minggu.
Gereja Anak Agape berfokus kepada pribadi anak-anak yang bertujuan agar satu hari kelak mereka sudah tidak lagi kesulitan mengenali atau melayani dalam sebuah gereja. Mereka kita tanamkan nilai-nilai bahwa AGAPE bukanlah sekedar bagian dari pelayanan GSJA Bandengan, melainkan anak-anak tersebut adalah Gereja Yesus Kristus itu sendiri, walau mereka masih kecil tetapi mereka juga punya tanggung jawab yang sama dengan kita yang dewasa untuk mengasihi dan melayani Tuhan. Juga mereka mempuyai HAK yang sama untuk diperlakukan sebagaimana gereja memperlakukan atau melayani jemaat dewasa, anak-anak bukanlah bagian program gereja, tetapi anak-anak juga adalah Jemaat Tuhan yang sedang bertumbuh. Kalau Pelayanan Anak hanya sekedar Program bagian dari GSJA maka Pelayanan Anak hanya menjadi yang Nomor Dua atau mungkin sekedarnya saja (ada Pelayanan anak syukur, gak ada juga gak pengaruh dengan kelangsungan gereja). Pemikiran ini salah, karena Gereja ini dibangun melalui orang-orang yang banyak berasal dari Pelayanan Anak. Jadi Gereja Anak Agape bertujuan mempesiapkan GSJA Bandengan di masa depan. Sesuai dengan namanya “Anak-anak Gagah Perkasa” dengan logo seorang anak berpakaian tentara yang gagah, itulah anak-anak kita.
VISI Gereja anak Agape = Mempersiapkan Generasi Masa Depan Bagi Kristus.
Artinya kami konsen bukan hanya melayani anak-anak tetapi mempersiapkan mereka menjadi pasukan tentara Allah yang Gagah Perkasa.
Apa sih yang ada di dalam Gereja Anak Agape sebagai Strategi untuk mencapai Visi :
- Gereja anak ini mengenal yang namanya Komsel Anak selain Cabang-cabang selain Ibadah Raya di dalam Gedung gereja. Komsel menjadi tempat pemuridan yang efektif. Banyak anak-anak yang telah melayani karena mereka dilatih dalam komsel-komsel.
- Sanggar Anak “Gracia School Art” melatih anak-anak untuk dapat melayani dan mengembangkan karunia dan talenta anak-anak.
- Renungan Harian Anak Agape menjadi alat dimana anak-anak bisa bertumbuh secara rohani dengan belajar merenungkan Firman Tuhan. Buku ini bukan saja digunakan anak-anak Agape tetapi juga telah tersebar luas ke seluruh Indonesia.
- Bimbel Agape sarana Gereja Anak membantu jemaat yang anak-anaknya mengalami kesulitan belajar bahasa Inggris dan mandarin juga orang uanya kesulitan dalam biaya les. Peserta Bimbel Agape setelah lebih dari 5 tahun terdiri dari anak-anak jemaat juga orang-orang non Kristen ikut serta, Bimbel telah menjadi berkat besar bagi anak-anak dalam dunai pendidikan sekuler.
Ibadah I : Minggu, pk. 08.00 - 09.10
Ibadah II : Minggu, pk. 11.00 - 12.00
Ibadah III : Minggu, pk. 16.00 - 18.00
Nama AGAPE muncul di hati pemimpinnya Pdt.Daniel Setiawan pada tahun 2000 dan pada tahun 2001 Sekolah Minggu yang kita kenal selama ini berubah menjadi GEREJA ANAK AGAPE. Mengapa GEREJA ANAK? Istilah ini menjadi kontroversi tetapi kita mempunyai visi dan misi yang jelas bukan sekedar ikut-ikutan, karena Gereja ini sejak awal sangat konsen pada pelayanan kepada anak-anak. Sebagai contoh yang nyata gereja yang dirintis oleh GSJA Bandengan selalu dimulai dengan Sekolah Minggu, saat ini gereja-gereja tersebut telah menjadi GSJA induk yang besar serta mempunyai juga banyak cabang-cabang Sekolah Minggu.
Gereja Anak Agape berfokus kepada pribadi anak-anak yang bertujuan agar satu hari kelak mereka sudah tidak lagi kesulitan mengenali atau melayani dalam sebuah gereja. Mereka kita tanamkan nilai-nilai bahwa AGAPE bukanlah sekedar bagian dari pelayanan GSJA Bandengan, melainkan anak-anak tersebut adalah Gereja Yesus Kristus itu sendiri, walau mereka masih kecil tetapi mereka juga punya tanggung jawab yang sama dengan kita yang dewasa untuk mengasihi dan melayani Tuhan. Juga mereka mempuyai HAK yang sama untuk diperlakukan sebagaimana gereja memperlakukan atau melayani jemaat dewasa, anak-anak bukanlah bagian program gereja, tetapi anak-anak juga adalah Jemaat Tuhan yang sedang bertumbuh. Kalau Pelayanan Anak hanya sekedar Program bagian dari GSJA maka Pelayanan Anak hanya menjadi yang Nomor Dua atau mungkin sekedarnya saja (ada Pelayanan anak syukur, gak ada juga gak pengaruh dengan kelangsungan gereja). Pemikiran ini salah, karena Gereja ini dibangun melalui orang-orang yang banyak berasal dari Pelayanan Anak. Jadi Gereja Anak Agape bertujuan mempesiapkan GSJA Bandengan di masa depan. Sesuai dengan namanya “Anak-anak Gagah Perkasa” dengan logo seorang anak berpakaian tentara yang gagah, itulah anak-anak kita.
VISI Gereja anak Agape = Mempersiapkan Generasi Masa Depan Bagi Kristus.
Artinya kami konsen bukan hanya melayani anak-anak tetapi mempersiapkan mereka menjadi pasukan tentara Allah yang Gagah Perkasa.
Apa sih yang ada di dalam Gereja Anak Agape sebagai Strategi untuk mencapai Visi :
- Gereja anak ini mengenal yang namanya Komsel Anak selain Cabang-cabang selain Ibadah Raya di dalam Gedung gereja. Komsel menjadi tempat pemuridan yang efektif. Banyak anak-anak yang telah melayani karena mereka dilatih dalam komsel-komsel.
- Sanggar Anak “Gracia School Art” melatih anak-anak untuk dapat melayani dan mengembangkan karunia dan talenta anak-anak.
- Renungan Harian Anak Agape menjadi alat dimana anak-anak bisa bertumbuh secara rohani dengan belajar merenungkan Firman Tuhan. Buku ini bukan saja digunakan anak-anak Agape tetapi juga telah tersebar luas ke seluruh Indonesia.
- Bimbel Agape sarana Gereja Anak membantu jemaat yang anak-anaknya mengalami kesulitan belajar bahasa Inggris dan mandarin juga orang uanya kesulitan dalam biaya les. Peserta Bimbel Agape setelah lebih dari 5 tahun terdiri dari anak-anak jemaat juga orang-orang non Kristen ikut serta, Bimbel telah menjadi berkat besar bagi anak-anak dalam dunai pendidikan sekuler.
AGAPE dalam dokumentasi :
.
